Pendahuluan
- Kitab kuning (kosongan tanpa harokat) itu sulit bagi Antum....?
- Mempelajari qowa'id (gramatikal Arab) Anda merasa sulit, bosan, jarang dalam praktek dan penerapannya?
- Antum merasa putus asa, frustasi dengan semua itu....?
Mari
bangkitkan semangat untuk memecahkan kesulitan itu bergabunglah dengan PARE
AMTSILATI, insya Allah dalam waktu singkat Antum dapat membaca KITAB KUNING,
bisa mengaplikasikannya, juga menerapkan qowa'id ke dalam bahasa Arab dengan
menggunakan Metode Amtsilati. Karena Amtsilati mengedepankan praktek baca dan
penerapan qoidah sehingga bisa langsung Antum rasakan ilmu qowa'id yang Antum
pelajari.
Program Bulanan
Kilatan Amtsilati I
Peserta diberikan materi amtsilati jilid I - V (nahwu sorof). Praktek membaca kitab (takroran), metode mudah mentasrif (kitab sorfiyah), menghafal qowa'id nahwu sorof (kitab rumus qoidati), khulashoh nadhom alfiyah) penerapan mempraktekkan qowa'id, mengenal kesamaan isim, fi'il, huruf sehingga langsung bisa mengaplikasikan dalam kitab kuning dan bahasa Arab.
Waktu dan Biaya
Masuk 2 kali Jam 05.30 - 07.00 WIB & 16.00 - 17.30 WIB
Biaya Rp. 110.000
Kilatan Amtsilati II
Kilatan ini merupakan program lanjutan semua metode amtsilati Kilatan I. Menekankan praktek membaca kitab dengan lebih mendalam, mematangkan tasrifan sehingga dapat lebih dalam menerapkannya.
Waktu dan Biaya
Masuk 1 kali Jam 08.00 - 09.30 WIB
Biaya Rp. 80.000
Kilatan Amtsilati III
Program ini dikhususkan bagi anada yang ingin mendalami metode amtsilati beserta praktek pengajarannya dengan pendalaman jilid perjilid secara intensif serta metode mengajarnya, khusus kilatan ini ditempuh dalam waktu 4 - 6 bulan dan bertempat langsung di Gurah Pusat Cabang Amtsilati Kediri.
Rincian Materi Amtsilati
Program Bulanan
Kilatan Amtsilati I
Peserta diberikan materi amtsilati jilid I - V (nahwu sorof). Praktek membaca kitab (takroran), metode mudah mentasrif (kitab sorfiyah), menghafal qowa'id nahwu sorof (kitab rumus qoidati), khulashoh nadhom alfiyah) penerapan mempraktekkan qowa'id, mengenal kesamaan isim, fi'il, huruf sehingga langsung bisa mengaplikasikan dalam kitab kuning dan bahasa Arab.
Waktu dan Biaya
Masuk 2 kali Jam 05.30 - 07.00 WIB & 16.00 - 17.30 WIB
Biaya Rp. 110.000
Kilatan Amtsilati II
Kilatan ini merupakan program lanjutan semua metode amtsilati Kilatan I. Menekankan praktek membaca kitab dengan lebih mendalam, mematangkan tasrifan sehingga dapat lebih dalam menerapkannya.
Waktu dan Biaya
Masuk 1 kali Jam 08.00 - 09.30 WIB
Biaya Rp. 80.000
Kilatan Amtsilati III
Program ini dikhususkan bagi anada yang ingin mendalami metode amtsilati beserta praktek pengajarannya dengan pendalaman jilid perjilid secara intensif serta metode mengajarnya, khusus kilatan ini ditempuh dalam waktu 4 - 6 bulan dan bertempat langsung di Gurah Pusat Cabang Amtsilati Kediri.
Rincian Materi Amtsilati
- Jilid I - III pembahasan tentang keseluruhan kalimat isim
- Jilid IV - V pembahasan tentang keseluruhan kalimat fi'il
- Tatimah I dan II praktek dan penyempurnaannya
- Sorfiyah pembahasan tentang qoidah sorof
- Khulasoh ringakasan nadhom alfiyah
Fasilitas:
- SERTIFIKAT
- CAMP AMTSILATI PUTRA & PUTRA (PROGRAM + CAMP Biaya Rp 190.000)
- MODUL
Lain-lain
- Lama perprogram 1 bulan kecuali kilatan amtsilati III
- Bisa ditempuh 4 - 6 bulan
- Start program tanggal 10 setiap bulan kecuali Ramadhom start tanggal 1 Ramadhan
- Peserta dianjurkan bertampat di Camp Amtsilati, mengikuti program penunjang baca kitab kuning juga bahasa Arab.
Contact
Person: Ustad Syarwani Sa'id _ 085235980093
Pengantar
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin adalah institusi
pendidikan yang berdomisili di kabupaten Kediri kecamatan Pare Cabang Gurah yang didirikan
oleh KH.Syarwani Said, yang mana beliau adalah salah satu alumni PonPes Lirboyo.
Di Pondok
Pesantren ini metode Amtsilati telah diterapkan sejak 5 tahun yang lalu, yaitu
metode cepat dan mudah mempelajari ilmu Nahwu-Shorof dan belajar kitab kuning.
Disamping itu, mulai tahun ini dikembangkan pula berbagai metode pembelajaran
yang bersifat akseleratif, seperti metode cepat dalam berbahasa asing (4
bahasa) dan metode cepat menghafal Asma'ul Husna dan Al-Qur'an (lafdzon,
ma'nan wa tartiban).
Ma huwa Amtsilati?
Metode Amtsilati
adalah metode cepat dan mudah untuk mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof sebagai
dasar dalam mempelajari Al-Qur'an, Hadist dan kitab-kitab salaf (kitab kuning).
Metode tersebut disusun oleh KH.Taufikul Hakim, pengasuh ponpes Darul Falah
Jepara, sekitar 5 tahun yang lalu. Kitab metode Amtsilati terdiri dari 5 jilid
Amtsilati, 1 khulashoh (yang berisi ringkasan Alfiyah 184 bait) ; 1 Qoidaty
(yang berisi tentang kaidah dan rumus), 2 jilid tatimmah (yang berisi tentang
metode penerapan pada struktur kalimat) ; dan shorfiyah (yang berisi tenteng
kaidah I'lal dan tasrif lughowi serta istilahi). (jadi, 1 paket metode
Amtsilati terdiri atas 10 kitab).
Pendekatan model
pembelajaran Amtsilati dapat digambarkan sebagai berikut :
- Model belajar yang Partisipatif dan santri aktif ; artinya dalam kegiatan pengajian , posisi guru hanya sebagai komando dan fasilitator, sementara yang banyak membaca dan memahami adalah santri.
- Model belajar Tuntas ; artinya bahwa setiap santri yang mempelajari Amtsilati harus melalui tahapan sesuai dengan tingkatan jilid yang ada, dan untuk bisa mengikuti pada tingkat jilid berikutnya, santri harus telah menuntaskan materi pada jilid sebelumnya yang dibuktikan melalui target hafalan dan hasil evaluasi tulis dengan toleransi kesalahan maksimal 7% soal.
- Model pembelajaran Akselaratif ; artinya bahwa metode ini memberikan kemudahan bagi santri untuk bisa mempelajari kitab kuning secara enjoy dan menyenangkan dengan pola pengoptimalan otak kanan melalui Nadhom Alfiyah dan kandungan makna yang dilagukan. Disampimg itu, metode penulisannya menggunakan "peta lokasi" .
- Model Sistematika penulisan yang simpel ; yaitu dengan mengenalkan langsung anak pada materi, dengan contoh-contoh dari Al-Qur'an dan Hadist, yang dimulai dari satuan kalimat yang bersifat mabni, kemudian kalimat yang mu'rob, baru masuk pada tarkib/jumlah, baik yang ismiyah maupun fi'liyah. Didalam metode Amtsilati, pada tahap awal santri tidak dikenalkan untuk menghafal ta'rif atau pendefinisian tentang istilah, tetapi langsung masuk kepada contoh dengan mengulang –ulang minimal 10 contoh. Untuk pemahaman tentang definisi, diberikan pada lanjutan Amtsilati.
Prinsip dan Manajemen Penerapan Amtsilati
Untuk keberhasilan
penerapan Amtsilati, diperlukan manajemen penerapan, baik dari segi kegiatan
pembelajaran maupun scheduling waktu, dengan prinsip-prinsip sebagai berikut ;
§
Semua unsur yang ada didalam lembaga harus mempunyai Visi
yang sama tentang metode Amtsilati, bahwa ia adalah merupakan metode yang cepat
dan mudah bagi pemula, dengan tekad dan komitmen bersama untuk menerapkan metode
tersebut.
§
Harus ada tim guru yang memahami penerapan proses
pembelajaran Amtsilati dan menerapkan sepenuhnya secara istiqomah.
§
Guru Amtsilati harus mematuhi petunjuk dan tahapan
pembelajaran sesuai yang ditentukan. Tidak boleh menaikkan santri pada tingkat
berikutnya kalau santri tersebut belum benar-benar menguasai materi yang
diajarkan sebelumnya, baik dalam evaluasi tes tulis atau jumlah hafalan
Khulasoh yang diharuskan.
§
Dalam menghafal Khulasoh harus berpegang pada prinsip
kontinuitas (istiqomah). Usahakan dalam sehari para santri hafal 1
nazhom Khulasoh. Dan ada waktu-waktu tertentu yang disediakan oleh guru untuk
menerima setoran Khulasoh beserta Qo'idaty.
§
Guru harus betul-betul memposisikan sebagai fasilitator
(pemandu), biarkan santri yang banyak aktif membaca dan mempelajari secara
bergantian.
Adapun beberapa kiat
manajemen penerapan Amtsilati yang bisa dipedomani sebagaimana yang diterapkan
di Ponpes Hiayatul Mubtadiin adalah sebagai berikut :
1.
Sebelum pengajian Amtsilati berlangsung, santri terlebih
dahulu dikelompokkan dengan jumlah masing-masing kelompok maksimal 10 orang
dengan 1 pembina.
2.
Setelah dilakukan evaluasi hasil pembelajaran jilid 1, maka
santri dilakukan pengelompokan kembali sesuai dengan tingkat kemampuan dan
kecepatan pemahaman sesuai dengan hasil evaluasi jilid 1 tersebut. Santri yang
cepat dikumpulkan dalam kelompok tersendiri yang berbeda dengan santri yang
tidak cepat, sehinggga santri yang cepat akan belajar lebih akselaratif,
sementara yang lambat tidak akan putus asa dan bisa memantapkan diri dengan
mengulang jilid yang belum dikuasai atau belum dinyatakan lulus.
3.
Ada scheduling hafalan Khulasoh dan Qo'idaty dengan buku
pengendali kontrol hafalan untuk masing-masign santri.
4.
Evaluasi dilakukan secara tertulis dengan model soal yan
bervariatif sesuai dengan jilid yang diujikannya. Dengan menyebutkan dasar.
Disamping tertulis, setiap jilid santri harus sudah hafal jumlah Khulasoh
sesuai dengan yang ditentukan.
5.
Setiap hasil evaluasi, santri harus ditunjukkan, termasuk
lembar jawaban yang telah dikoreksi dikembalikan kepada santri agar santri
mengetahui pada materi mana yang ia mampu dan yang ia belum kuasai.
6.
Untuk lebih mempercepat hafalan dan memperkuat daya ingat
hafalan Khulasoh, diusahakan Khulasoh dijadikan wiridan atau pujian sebelum
sholat atau setelah sholat maktubah secara bertahap.
7.
Setelah santri dinyatakan selesai proses belajar Amtsilati,
maka dilanjutkan pada pelajaran Shorfiyati dan Tatimmah sebagai tingkat
lanjutan untuk menerapkan Nahwu-shorof yang telah dipahami pada ta'bir kitab.
8.
Perlu ada proses pembiasaan dimana semua pengajian kitab
selain Amtsilati, harus diusahakan ustadz yang membaca atau Qori' kitab
tersebut senantiasa menanyakan kalimat-kalimat tertentu dengan pertanyaan
Nahwu-Shorof nya melalui pendekatan Amtsilati. Pertanyan tersebut diberikan
kepada santri sesuai dengan tingkat jilid yang dipelajarinya. Untuk memudahkan
mengetahui tingkatan jilid Amtsilati yang dipelajari santri, Qori' kitab
tersebut sebaiknya membawa data absensi anak ketika mengaji.
Demikian sekilas
tentang manajemen penerapan metode Amtsilati di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin
K.Syarwani Said
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)